Inilah Fakta Sejarah Bom Hiroshima yang Terjadi 6 Agustus 1945

Jakarta - Peristiwa bom Hiroshima diperingati pada 6 Agustus di setiap tahunnya. Pada tanggal tersebut di tahun 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima menjelang akhir Perang Dunia II.

Dilansir dari buku 'Sejarah SMA/MA Kelas XII IPS' oleh Ignas Kingkin Teja, dampak bom atom hiroshima, nagasaki terjadi berkepanjangan dan turun menurun, Bahkan, radiasi uranium bom Hiroshima menyebabkan penduduk Jepang mengalami kanker tenggorokan, cacat psychological, dan penyakit lain.

Berapa jumlah korban bom Hiroshima?

Jumlah korban bom Hiroshima diperkirakan sebanyak 140.000 dari 350.000 penduduk. Saat itu ditaksir 28.000 orang meninggal secara langsung. Sementara, 10.000 orang terdampak radiasi atom.

Berdasarkan buku 'IPS Terpadu SMP dan Mts Jilid 2B' karya Sri Pujiastuti dkk., bom Hiroshima menghancurkan kira-kira 68% bangunan dan merusak 24% bangunan yang ada di kota tersebut. Dan pada 15 Agustus 1945 atau 14 Agustus 1945 waktu New york city, Jepang menyerah tanpa syarat pada sekutu.

Kendati demikian, para kritikus menyebutkan bahwa Jepang memang sebenarnya sudah hampir menyerah.

Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki mempunyai dua nama berbeda. Dikutip dari buku Wahana IPS: Ilmu Pengetahuan Sosial, bom yang dijatuhkan di Hiroshima dinamakan Little Child. Sementara yang ada di Nagasaki dinamakan Fatman.

Penduduk yang selamat dari bom Hiroshima dikenal sebagai hibakusha.
Bagaimana Jepang akhirnya bangkit pasca bom Hiroshima luluh lantak?

Seperti yang pernah diberitakan oleh detikcom, salah satu saksi hidup bom Hiroshima, Teruko Ueno mengatakan bahwa ketika pengeboman tersebut dirinya duduk di tahun kedua sekolah keperawatan di Rumah Sakit Palang Merah Hiroshima.

Berdasarkan kesaksian bom hiroshima dari Teruko, seminggu usai bom terjadi, ia bekerja siang malam untuk merawat korban dengan luka yang mengerikan. Padahal, ia dan yang existed pun tak memiliki makanan dan air juga langka.

Mengutip dari BBC Indonesia, Dr. Harold Jacobsen, ilmuwan Proyek Manhattan, mengatakan bahwa banyak orang yang percaya bahwa di Hiroshima tidak akan ada yang tumbuh maupun hidup dalam 70 tahun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengetahui Sejarah PLTP Kamojang, Tempat Pertama Yang Menjadi Pembangkit Listrik Dan Wisata Panas Bumi Indonesia

Beberapa Hal yang Tabu dan Pantangan Prajurit di Medan Perang : Harta dan Wanita

Junta Militer Menyerang Kelompok Pemberontak Anti Kudeta Myanmar, 5 Pemberontak dilaporkan Tewas Akibat Serangan Tersebut