Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2021

Apakah Itu Greenwich Mean Time? Apakah Masih bisa digunakan? Berikut selengkapnya

Jakarta - Saat membahas waktu dunia, orang-orang akan selalu menyebut istilah Greenwich Mean Time (GMT). GMT merupakan sistem pengaturan perbedaan waktu di negara-negara dunia berdasarkan letak geografisnya. Tapi saat ini, GMT ternyata sudah tidak digunakan lagi. GMT sudah digantikan dengan UTC (Universal Time Coordinated). GMT mulai digunakan sejak tahun 1884, yang jadibrujukan waktu internasional yang didasarkan pada jam matahari di kota Greenwich, Inggris. Dilansir dari laman resmi LIPI, sejak tahun 1972, jam matahari sudah tidak lagi digunakan sebagai patokan waktu. Patokan waktu digantikan dengan jam atom yang disinkronkan dengan jam matahari. Jam atom dipilih karena memiliki perhitungan waktu lebih stabil. Pergantian dari jam matahari ke jam atom menjadi tanda bahwa GMT bukan lagi rujukan waktu internasional. Rujukan waktu internasional digantikan dengan UTC yang menggunakan jam atom sebagai patokan keseragaman detik secara internasional. Dilansir Britannica, m

Mengetahui Kisah Sejarah Dalam Hidup Moeso

Jakarta - Tumbuh dalam didikan expert politik yang sama, di akhir hayatnya Moeso harus berhadapan dengan adik seperguruannya: Sukarno. SURABAYA 1916. Malam baru saja singgah di Gang Paneleh. Dari sebuah rumah terdengar suara sendok dan garpu beradu dengan piring ramai berdenting. Di meja makan, empat lelaki nampak tengah menikmati santapan dalam suasana akrab. Usai menikmati hidangan, mereka tak langsung beranjak dari kursi masing-masing. Obrolan pun mengalir. Sedikit ramai karena tema yang mereka diskusikan adalah persoalan kapitalisme dan upaya-upaya jahat para pengikutnya untuk mengisap Kepulauan Nusantara. "Apa yang dapat kita buat dengan situasi begini?"ujar Moeso, seorang muda bermata tajam. "Tentunya tak baik juga kita diam. Sudah cukup Negeri Belanda mengisap dan memperkaya diri dari kekayaan negeri kita," jawab anak muda lain yang berpenampilan lebih tenang. Namanya Alimin. Dari jam ke jam, diskusi pun semakin menghangat. Moeso yang cerdas

Mengenali Suku Mentawai, Salah Satu Suku Tertua di Dunia

Jakarta - Ada begitu banyak suku dan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu impian saya adalah untuk mendokumentasikan suku-suku yang masih belum banyak dieksplor di Indonesia. Salah satunya adalah suku Mentawai. Suku ini sudah sejak lama saya ingin abadikan. Susahnya infrastruktur dan medan yang berat membuat banyak orang susah menjangkau suku Mentawai ini. Suku Mentawai merupakan suku yang merupakan penduduk asli dari Kepulauan Mentawai di bagian barat Pulau Sumatera. Kabupaten Kepulauan Mentawai masuk dalam Provinsi Sumatera Barat. Karena merupakan suku pedalaman, Suku Mentawai banyak dijadikan sebagai bahan penelitian oleh banyak pihak, terutama untuk memahami bagaimana pola hidup dan pola interaksi dari suku di bagian barat Indonesia ini. Kepulauan Mentawai terdiri dari beberapa pulau. Namun memiliki 3 buah pulau utama yang banyak dihuni, yaitu Pulau Utara, Pulau Pagai Selatan, Pulau Siberut. Total luas wilayah kepulauan ini adalah sebesar 4.000-a kilometres per

Mengetahui Ikan Belida Yang Mulai Terancam Punah, Merupakan Bahan Pokok Pembuatan Kerupuk Dan Pempek

Jakarta - Mungkin sebagian dari kita asing dengan ikan belida, salah satu jenis ikan asli Indonesia. Mempunyai nama latin Chitala hypselonotus, ikan satu ini rupanya merupakan maskot dari kekayaan biota Sumatera Selatan. Selama ini, ikan belida terkenal sebagai bahan utama dalam olahan kerupuk sampai pempek khas Palembang. Selain ikan tenggiri, ikan belida juga menjadi bahan subtitusi buat olahan pempek, sosis, bakso ikan, sampai kerupuk kemplang. Dalam buku milik M. Ghufran H. Kordi K., berjudul 'Panen Untung dari Akuabisnis Ikan Belida', menyebutkan jika memang jenis tersebut punya nilai ekonomis tinggi. Tidak heran, banyak sekali ikan belida yang dijadikan sumber komoditas bisnis. Bukan sekadar kegunaannya yang begitu bermanfaat dan menguntungkan. Melainkan, mereka punya daya tarik tersendiri, yakni bentuknya yang cukup unik. Konon, ikan belida dikenal dengan punggung yang berbentuk menyerupai pisau; maka itu, beberapa orang juga mengenalnya sebagai knife fis

Melihat Kincir Angin Sungai Gending, Sang Penyelamat Petani Saat Kekeringan

Jakarta - Panasnya terik matahari tak menyurutkan niat petani di Dusun Gedongan, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah ini jadi bermalas-malasan. Memasuki bulan kemarau, petani di dusun ini lebih sibuk dari biasanya. Mereka harus bergegas, mempersiapkan diri agar lahan sawahnya tak mengalami kekeringan. Mendekati bulan kemarau, sejumlah petani pun mulai sibuk mencari bambu, kayu dan papan. Mengelilingi desa mencari bahan-bahan tersebut. Mereka akan bergotong royong membuat kincir air big tradisional. Kincir air tradisional ini memang menjadi penyelamat petani saat kekeringan. Warisan turun temurun dari nenek moyang. Meski kini banyak desa yang beralih ke kincir air bertenaga mesin, namun di Dusun Gedongan masih memilih menggunakan kincir berbahan dasar bambu ini. Bambu memang menjadi tanaman yang mudah dijumpai di lingkungan ini. Namun tidak sembarang bambu bisa digunakan untuk membuat kincir air. Setidaknya ada 3 jenis bambu yang bisa digunakan, yaitu bambu buluh, bambu