Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Mengenal Tari Seblang, Tarian Yang Penuh Degan Ritual Mistis Suku Osing Sebagai Tolak Bala

Jakarta - Dengan mata terpejam dan kerasukan, gadis bernama Diah ini lihai berlenggak-lenggok menggerakkan selendang merahnya. Ia menari mengikuti iringan musik angklung pagak yang mengalun pelan. Di belakangnya seorang pawang menjaga sambil ikut menari. Usia Diah memang masih muda, baru menginjak 10 tahun. Namun gadis cilik ini sudah 2 kali menjadi penari Seblang. Bukan tanpa alasan, sebab penari Seblang memang tak bisa dilakukan sembarang orang. Di Desa Olehsari, sang penari harus masih satu garis keturunan dengan penari Seblang sebelumnya. Ia juga seorang perempuan belia yang terpilih melalui prosesi kejiman (Supranatural). Ya, Tari Seblang memang bukanlah tarian biasa. Di Desa Olehsari, Banyuwangi tarian leluhur ini merupakan sebuah ritual adat. Upacara bersih desa untuk menolak bala sekaligus wujud syukur. Ritual ini diawali dari Gending Lukito ditabuh, penanda pemanggil arwah untuk datang ke ritual Seblang. Asap mengepul dari tungku kecil di tangan pawang. Sambil

Asal-usul Suku Bawean Yang Suka Merantau

Jakarta - Suku Bawean adalah masyarakat yang mendiami Pulau Bawean di Laut Jawa. Pulau ini terletak di bagian utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Melansir situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Bawean merupakan pulau yang terletak sekitar 120 kilometer (kilometres) arah utara dari Kabupaten Gresik. Untuk sampai ke pulau ini, diperlukan waktu tempuh sekitar tiga hingga empat jam dengan kapal cepat atau satu jam menggunakan pesawat perintis. Pulau Bawean terdiri dari dua kecamatan, yaitu Sangkapura dan Tambak. Hanya diperlukan waktu sekitar dua jam untuk mengelilingi pulau ini menggunakan kendaraan darat. "Suku Bawean dimasukkan pada sub Suku Jawa menurut sensus BPS tahun 2010. Suku Bawean bermukim di pulau yang luasnya 188,66 kilometres persegi dan terletak di utara Pulau Jawa yang masih termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Gresik," tulis Sholik dkk, dalam jurnal berjudul "Merantau Sebagai Budaya". Asal-usul Pulau Bawe

Inilah Fakta Sejarah Bom Hiroshima yang Terjadi 6 Agustus 1945

Jakarta - Peristiwa bom Hiroshima diperingati pada 6 Agustus di setiap tahunnya. Pada tanggal tersebut di tahun 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima menjelang akhir Perang Dunia II. Dilansir dari buku 'Sejarah SMA/MA Kelas XII IPS' oleh Ignas Kingkin Teja, dampak bom atom hiroshima, nagasaki terjadi berkepanjangan dan turun menurun, Bahkan, radiasi uranium bom Hiroshima menyebabkan penduduk Jepang mengalami kanker tenggorokan, cacat psychological, dan penyakit lain. Berapa jumlah korban bom Hiroshima? Jumlah korban bom Hiroshima diperkirakan sebanyak 140.000 dari 350.000 penduduk. Saat itu ditaksir 28.000 orang meninggal secara langsung. Sementara, 10.000 orang terdampak radiasi atom. Berdasarkan buku 'IPS Terpadu SMP dan Mts Jilid 2B' karya Sri Pujiastuti dkk., bom Hiroshima menghancurkan kira-kira 68% bangunan dan merusak 24% bangunan yang ada di kota tersebut. Dan pada 15 Agustus 1945 atau 14 Agustus 1945 waktu New york city, Je