Mengenal Beberapa Senjata Yang pernah Digunakan Pada Masa Perang Salib
Jakarta - Sejumlah senjata mematikan telah digunakan selama Perang Salib yang berlangsung pada abad pertengahan. Perang Salib yang berlangsung dari akhir 1000-an hingga pertengahan 1200-an, melibatkan banyak orang yang turun di medan perang dari petani, tentara, dan ksatria.
Masing-masing
kelompok memiliki senjata mematikan andalan, apa saja it? Berikut
senjata mematikan andalan para kelompok untuk berperang di Perang Salib,
seperti yang dilansir dari We Are The Mighty:
Senjata gada
Gada adalah senjata mematikan jenis tongkat pemukul dengan bola di
ujungnya. Panjang gada bervariasi antara 2 atau 3 kaki. Tongkatnya
terbuat dari kayu, sedangkan bola di ujungnya terbuat dari besi. Ujung
bola biasanya bentuk bulat halus, tetapi ada juga yang bergerigi.
Gada yang sering digunakan oleh pasukan kavaleri di Perang Salib
biasanya ukuran tongkatnya lebih panjang, sehingga penunggang kuda itu
dapat menjangkau dengan mudah musuhnya. Kegunaan senjata gada adalah
untuk menghancurkan tulang musuh, sehingga bisa dibilang gada adalah
senjata pribadi paling berat dalam Perang Salib.
Satu pukulan dari
senjata mematikan gada ini bisa mematahkan tulang seorang pria dengan
mudah. Terutama gada bergerigi yang dikenal mampu menghancurkan
pelindung diri sampai ke tulang lawannya.
Senjata tombak
Tombak adalah senjata mematikan sederhana yang diandalkan dalam Perang
Salib, dan biasanya digunakan untuk melawan musuh dalam jarak pendek.
Panjang senjata tombak ini biasanya antara 6-8 kaki (2-2,4 meter), yang
digunakan untuk melawan pasukan infanteri maupun kaveleri.
Tombak
merupakan senjata mematikan untuk menusuk musuh. Sebuah dorongan yang
kuat serta bidikan lemparan yang tepat dapat membunuh musuh sekali
lempar.
Senjata panah
Panah adalah salah satu senjata mematikan dalam Perang Salib yang
digunakan untuk serangan jarak jauh. Panah dalam medan Perang Salib
tujuan utamanya sebagai senjata pembunuh. Panah dibentuk untuk bisa
menembus baju besi yang digunakan pasukan infanteri maupun kaveleri.
Namun jika seorang ksatria pemanah di Perang Salib tidak bisa membunuh
atau melukai lawannya, mereka menggunakan panahnya untuk mengganggu
lawan dengan menghujani panah ke arahnya.
Senjata trebuchet
Trebuchet adalah senjata mematikan yang legendaris dari abad
pertengahan, yang berbentuk seperti ketapel. Trebuchet membutuhkan
banyak pria untuk mengoperasikannya karena ukuran dan beratnya. Senjata
ini pertama kali dikembangkan di China, kemudian dibawa ke barat oleh
tentara Islam.
Trebuchet diperkenalkan sebagai senjata mematikan selama Perang Salib I, meskipun beberapa sejarawan meragukan garis waktu ini. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengirim proyektil trebuchet ke target di bawahnya membutuhkan sekelompok lebih dari 100 orang yang menarik tali yang dapat menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mengirim proyektil seberat 130 pon hampir setinggi 500 kaki (152 meter).
Tujuan
digunakannya senjata mematikan trebuchet adalah untuk melemahkan dan
meruntuhkan tembok benteng pertahanan musuh. Proyektil yang digunakan
dilontarkan trebuchet beragam, termasuk batu besar, benda-benda
pembakar, dan bahkan mayat orang yang terkena infection untuk
menyebarkan penyakit ke wilayah musuh.
Senjata kapak
Kapak menjadi salah satu senjata mematikan yang menjadi favorit dari
para pasukan dalam Perang Salib. Ukurannya seperti pedang, tetapi lebih
murah dan lebih mudah digunakan. Senjata kapak yang digunakan era Perang
Salib ada yang berkepala satu dan dua.
Panjang bilah kapak itu
kira-kira 25 cm dari titik atas dan bawah. Senjata kapak dikenal
mematikan dalam Perang Salib karena mampu menghancurkan tulang dan
memutilasi tubuh musuh yang memakai baju besi.
Selain itu, disebutkan oleh We Are The Mighty bahwa senjata kapak juga
digunakan oleh para dokter kamp Perang Salib untuk memberikan amputasi
pada pasien, meskipun tidak ada jaminan keberhasilannya.
Senjata pedang
Senjata pedang adalah salah satu senjata mematikan dari pasukan tentara Perang Salib yang paling bergengsi. Dalam Perang Salib, senjata mematikan ini biasa digunakan oleh para
bangsawan dan orang kaya, seperti raja atau para ksatria.
Apa yang membuat pedang dalam Perang Salib begitu populer? Itu adalah simbol otoritas. Sementara desainnya, akan menunjukkan kekuatan dari pemilik yang bisa melemahkan musuh. Rata-rata pedang tentara Perang Salib atau pedang Eropa selama periode itu panjangnya 30 inci (76,2 cm) dan lebarnya sekitar 2 inci (5 centimeters).
Senjata pedang itu dirancang untuk melakukan tiga hal, yaitu menghancurkan, menusuk, dan menyayat, tergantung dari bentuk bilahnya. Jika tidak bisa menghancurkan lawannya dengan satu pukulan, tentara Perang Salib menggunakan senjata mematikan ini untuk menyayat tubuh lawannya yang tidak ditutup oleh baju zirah. Disebutkan bahwa senjata pedang selama Perang Salib selain alat pembunuh, juga simbol penaklukan.
Komentar
Posting Komentar